Fungsi
robot di industri pada umumnya ditujukan untuk menggantikan peran manusia dalam
melaksanakan tugas-tugas yang memerlukan ketelitian tinggi, waktu yang tepat
dan mengandung resiko tinggi terhadap keselamatan kerja. Industri mobil paling
banyak memanfaatkan robot untuk melakukan perakitan. Definisi robot menurut
Robot Institute of America (1979) adalah lengan manipulator berfungsi banyak
yang dapat diprogram, untuk menggerakan bahan-bahan, suku cadang, perlatan atau
alat industri lainnya melalui berbagai program pergerakkan untuk melaksanakan
berbagai macam tugas.
Awal
muncul robot pada tahun 1946 dalam bentuk sistem perekaman magnetis di lengan
manipulator, sebagai perintis robot adalah George Deval. Sedangkan produksi
robot dimulai tahun 1961. Walaupun dikembangkan di Amerika, robot tersebut
justru meluas pemakaiannya di Jepang, sampai terkenal sebagai pemimpin dalam
aplikasi robot dunia. Zaman robot di Jepang dimulai tahun 1967, tiga tahun
kemudian Kawasaki Heavy Industri mulai memproduksi robot.
2.2.3 Struktur
Robot dan Penggunaannya
Robot
industri pada umumnya terdiri dari sebuah bangunan besar dengan beberapa lengan
lengkap dengan penjepit, sensor dan peralatan pada ujungnya. Struktur robot
dapat dibagi menurut bagian sebagai
berikut :
1) Manipulator
Merupakan
basisnya, bagian ini dapat digeser secara terbatas.
2) Pengendali
Terdiri
dari komputer, antarmuka dan perangkat lunak.
3) Sumber
daya
Robot
bertenaga listrik paling baik.
4) Peralatan
ujung
Penjepit,
penyemprot, las dan sebagainya.
5) Sensor
Pengukur
perubahan keadaan robot, termasuk posisi lengan.
Robot
telah mengambil alih sebagian fungsi pada jalur produksi, yang secara langsung
dapat mengancam golongan buruh dan teknisi. Contoh aplikasi robot pada jalur
perakitan adalah :
1) Pengelasan
Pengelasan
titik dan bentuk lain.
2) Pengecatan
Pengecatan
semprot untuk badan mobil dan bagian mobil lainnya.
3) Perakitan
Perakitan
komponen pesawat terbang dan bagian lainnya.
4) Permesinan
Penghalusan
plat logam, pembuatan sayap rudal.
5) Penanganan
material
Penumpukan
suku cadang mobil dan penghantarannya.
Para
ahli dan pakar mengkategorikan robot sebagai salah satu penerapan dari AI (Artificial Inteligent), karena
kecerdasanya seperti kemampuan melihat, bahasa alamiah dan pemecahan masalah
dapat dicakup dalam diri robot. Tujuan pengunaan robot dalam industri ialah :
1) Kestabilan
dan meningkatkan kualitas produk
2) Meningkatkan
Jumlah produksi
3) Peningkatan
dalam Manajemen Produksi
4) Lingkungan
kerja yang manusiawi
5) Penghematan
sumber daya
Kelebihan Dan Kekurangan
Robot Dalam Industri
Kelebihan :
1) Kestabilan
dan peningkatan kualitas produk
-
Variasi hasil produksi berkurang
-
Jam kerja mendekati 24 jam/hari
2) Peningkatan
dalam manajemen produksi
-
Berkurangnya masalah personalia sebagai
akibat dari kurangnya tenaga kerja
-
Mengatasi masalah kurangnya tenaga
terampil
3) Lingkungan
kerja yang manusiawi
-
Pekerja tidak usah bekerja di daerah yang
berbahaya
-
Penghematan sumber daya
-
Penghematan material dan suku cadang
-
Tidak perlu pendingin,pemanas dan
penerangan ruangan
-
Kesehatan karyawan (terutama yang bekerja
di daerah berbahaya) meningkat
-
Kecelakaan dapat dikurangi sehingga
keselamatan kerja dan penghematan biaya perawatan terus membaik
Kekurangan :
1) Ada
sisi sisi pekerjaan yang memang tak bisa di gantikan oleh robot. Seperti proses
pekerjaan inspeksi, pengukuran, dan QC.
2) Membutuhkan biaya awal yang sangat besar.
3) Berkurangnya
lapangan pekerjaan, sehingga terjadi pengangguran massal.
4) Tenaga
manusia sudah tidak perlukan lagi, karena sudah digantikan dengan robot.
5) Menumbuhkan
sifat malas terhadap manusia, karena semua sudah ditangani oleh robot.
1)
Robot Teknologi Rendah
Robot teknologi rendah digunakan dalam lingkungan industri
untuk pekerjaaan seperti mesin pemasang dan pelepas, penangganan material,
operasi pengepressan dan operasi perakitan
sederhana.
Karakteristik
Robot Teknologi Rendah :
a.
Siku, memiliki 2 sampai dengan 4 pergerakan siku dan biasanya
robot teknologi rendah merupakan robot
non servo.
b.
Beban kerja, beban kerja untuk jenis robot teknologi rendah
berkisar 3 sampai dengan 13,6 kg.
c.
Waktu siklus, adalah waktu yang perlukan sebuah robot untuk
bergerak dari satu posisi ke posisi berikutnya. Dimana waktu siklus ini
tergntung atas 2 faktor yaitu, beban kerja dan panjang lengan manipulator.
Robot teknologi rendah biasanya memiliki waktu siklus yang cukup tinggi yaitu :
5 sampai dengan 10 Sekon.
d.
Ketelitian, adalah seberapa dekat sebuah robot dapat
menggerakan manipulatornya sesuai dengan titik yang telah diprogramkannya. Erat
hubungannya dengan ketelitian yaitu keseragaman. Keseragaman menggambarkan
seberapa sering sebuah robot melakukan program yang sama, mengulangi gerakannya
pada titik yang telah diberikan. Baik ketelitian dan keseragaman sangat penting
dalam sistem operasi berbagai robot. Untuk robot teknologi rendah ketelitiannya
berkisar 0,050 sampai dengan 0,025 mm.
e.
Aktuasi, adalah metode pergerakan siku suatu robot. Aktuasi
dapat dicapai dengan menggunakan pneumatic,
hidrolik, maupun elektric. Untuk
robot yang berteknologi rendah biasanya menggunakan motor listrik karena
harganya murah dan operasinya mudah dikendalikan.
2)
Robot Teknologi Menengah
Robot teknologi menengah umumnya digunakan untuk pekerjaaan
mengambil dan meletakan dan mesin pemasang dan pelepas. Robot teknologi
menengah memiliki kerumitan yang lebih tinggi.
Karakteristik
Robot Teknologi Menengah :
a.
Siku, Robot teknologi menengah memiliki jumlah siku yang
lebih banyak dibandingkan dengan robot teknologi rendah dan memiliki batere
kerja yang lebih besar. Lengan robot ini juga memiliki kekuatan manuver yang
lebih untuk memanipulasi. Siku Robot teknologi menengah berjumlah 5 sampai
dengan 6 pergerakan siku.
b.
Beban kerja, beban kerja untuk jenis robot teknologi menengah
berkisar 68 sampai dengan 150 kg. Dengan bertambahnya kemampuan beban kerja
maka robot ini mampu menggantikan pekerja dalam situasi dimana mengangkat
bagian yang berat secara konstan ketika diperlukan.
c.
Waktu siklus, Robot teknologi menengah memiliki waktu siklus
yaitu, dalam pergerakan siku sepanjang 25 sampai dengan 65 dapat ditempuh dalam
waktu 1,0 Sekon. Semakin tinggi kompleksitas pekerjaan dan makin berat beban
kerja yang diberikan maka makin besar pula nilai waktu siklus yang diperoleh.
d.
Ketelitian, dengan bertambahnya jumlah siku akan juga
berpengaruh dengan meningkatnya ketelitian. Untuk robot teknologi menengah
ketelitiannya berkisar 0,2 sampai dengan 1,3 mm.
e.
Aktuasi, Untuk robot yang berteknologi menengah digerakkan
oleh 2 tipe motor yaitu, listrik atau hidrolik. Alasan menggunakan 2 tipe motor
karena beban kerja yang berat.
3)
Robot Teknologi Tinggi
Robot teknologi rendah digunakan dalam lingkungan industri
untuk pekerjaaan yang kompleksitasnya tinggi.
Karakteristik
Robot Teknologi Tinggi :
a.
Siku, memiliki 8 sampai dengan 10 pergerakan siku dan
biasanya robot teknologi tinggi memiliki jenis pekerjaan yang komplek dan
manuver gerakan yang beragam.
b.
Beban kerja, beban kerja untuk jenis robot teknologi tinggi
berkisar 150 sampai dengan 250 kg.
c.
Waktu siklus, karena bertambahnya gerakan dan kompleksitas
kerja yang tinggi maka Waktu siklus untuk robot teknologi tinggi berkisar, 10
sampai dengan 25 Sekon.
d.
Ketelitian, dengan bertambahnya jumlah siku akan juga
berpengaruh dengan meningkatnya ketelitian. Untuk robot teknologi tinggi
ketelitiannya berkisar 1,5 sampai dengan 3,0 mm.
e.
Aktuasi, Untuk robot yang berteknologi tinggi biasanya
digerakkan oleh 3 tipe aktuator motor yaitu: listrik, hidrolik dan pneumatik.
Teknik otomasi industri adalah suatu jurusan teknik yang menerapkan
sistem pengajaran yang mengarah ke bidang perakitan sistem" di dunia
industri yang berbasis otomatis/automatic. Didalam jurusan ini diharapkan para
siswa dan siswi dapat merakit, memperbaiki, dan merawat mesin-mesin di industri
yang sesuai dengan kebutuhan, adapun beberapa kompetensi yang di ajarkan di
bidang otomasi industri :
1)
Instalasi Penerangan
2)
Elektronika Digital dan
Analog
3)
Mekanik Elektronik
4)
Pengukuran Besaran Listrik
5)
Penerapan K3 / Keselamatan
Kerja
6)
Ilmu Dasar Listrik
7)
Instalasi Tenaga
8)
Elektromagnetik
9)
Perakitan dan Control PLC
10)
Microprosesor dan
Microcontrol
11)
Pengendali Relay
12)
Contol Pneumatic dan
Electropneumatic
13)
Control SCADA dan HMI
14)
Perakitan Panel PLC dan
Electromagnetik
15)
Perbaikan dan Perawatan
Komponen Listrik
Di luar negeri biasa disebut Automation Engineer. Merupakan
disiplin ilmu yang mempelajari otomatisasi perangkat/sistem. Pemanfaatan sistem
kontrol seperti halnya komputer yang digunakan untuk mengendalikan mesin-mesin
industri dan kontrol proses untuk menggantikan operator tenaga manusia.
Industrialisasi itu sendiri merupakan tahapan dalam pelaksanaan mekanisasi,
dimana konsep mekanisasi tetap mesin-mesin industri dilakukan manusia sebagai
operator dengan menempatkan mesin sebagai pembantunya sesuai dengan permintaan
kerja secara fisik. Sebagai contoh ialah sebagai berikut :
1)
Kita lihat dalam sebagian
proses produksi mobil menggunakan bantuan lengan lengan robot.Sedikit peran
manusa disitu. Di bagian lain ada robot untuk pengecatan body mobil,
pengelasan, untuk memindahkan satu kerangka mobil ke tempat produksi lain
menggunakan Conveyor yang juga
otomatis. Semua itu gambaran Otomatisasi Industri yang menjadi lahan pekerjaan
seorang Sarjana Teknik Otomasi.
2)
Control Room di NASA , USA. Sebuah satelit luar angkasa dengan awaknya,
yang dikendalikan dan di monitoring dari bumi, ini bagian dari Telecontrol dan Telemetri. Pengendalian jarak jauh sangat mungkin dilakukan, semua
orang yang ada di control room tersebut memonitor dan membantu
mengendalikan perangkat luar angkasa yang sedang menjalankan misi.
3)
Rumah pintar
(Smart Home). Dimana kita dapat mengontrol rumah dari jarak jauh sebagai
upaya pencegahan dari bahaya, dengan menggunakan jaringan 3G pada smartphone.
Selain itu Smart Home juga memberikan kenyamanan rumah berbasis
teknologi, seperti ingin menyalakan lampu maupun AC tanpa harus bangun dengan
menekan saklar, kita dapat melakukannya dengan hanya menekan tombol pada smartphone
maupun remot.
Teknik
Otomasi adalah program studi yang mempelajari beberapa bidang pokok diantaranya
:
1)
Teknologi Mekanik (Mesin, Peralatan
Industri, Pneumatic & Hidraulic, dll)
2)
Teknologi Informatika
(Pemrograman Assembly, Visual Basic, SCADA,
dll)
3)
Teknologi Elektronika (Elektronika Digital, Analog, Power
Electrical, Robotika, dll)
Di dalam jurusan teknik otomasi
sangatlah dituntut logika/nalar yang kuat. Karena di bidang ini nantinya kita
akan mendesign sebuah peralatan ataupun maintenance sebuah peralatan otomatis
yang mana dalam proses pembuatannya merupakan serangkaian logika kerja. Gambaran
misalnya sebuah peralatan penutup botol otomatis di Industri minuman.
Peralatan yang di design tentu saja
membutuhkan logika kerja, sperti timing
(waktu) botol masuk area pentutupan botol, kemudian timing botol berjalan masuk
kardus, dll. Semuanya itu adalah alur proses logika yang sebenarnya bisa saja
sederhana, namun juga bisa sangat kompleks tergantung dari kegunaan alatnya.
Ditinjau dari sisi teknologi,
Otomasi Industri merupakan integrasi antara teknologi mekatronika, teknologi
komputer dan teknologi informasi. Sedangkan definisi Mekatronika menurut
Loughborough University (United Kingdom) adalah, "Mechatronics is a design philosophy that utilizes a synergistic
integration of Mechanics, Electronics and Computer Technology (or IT) to
produce enhanced products, processes or systems". Secara lebih
spesifik, diagram sistem mekatronika diperlihatkan pada gambar 2.1 yang
merupakan integrasi sinergi antara teknologi mekanik (mekanic konvensional/elektromekanik), kontrol elektronik (analog/digital) dan teknologi
informasi. Contoh sistem mekatronika sederhana adalah mesin pengemasan permen,
mesin pengemasan obat dan kosmetik dan mesin-mesin CNC.
Adapun terdapat beberapa perincian
level otomasi menurut Prof. Dr. H. Kirrmann dari Pusat Riset EPFL/ABB Swiss,
dengan penjelasan sebagai berikut :
1)
Administrasi
Keuangan, sumber daya manusia, dokumentasi dan perencanaan (Administratio ) jangka panjang.
2)
Perusahaan
Menentukan target produksi, merencanakan perusahaan dan sumber
3)
Enterprise
Daya, mengkoordinir lokasi berbeda, mengatur order/pesanan, memprediksi prilaku proses produksi di masa
depan khususnya untuk pemeliharaan peralatan, menelusuri indikasi kunci
keberhasilan untuk kepentingan optimasi aset.
4)
Rekayasa/Produksi
Mengatur pelaksanaan, sumber daya, alur kerja, pengawasan (Manufacturing) kualitas, jadwal
produksi, pemeliharaan, menyimpan data pabrik dan produk untuk keperluan proses
berikutnya dengan cara yang aman, menelusuri proses produksi dan produk untuk
sistem manajemen dan informasi pabrik
(plant information and management system PIMS).
5)
Pengawasan
Mengawasi lokasi dan produksi, mengoptimalkan, melaksanakan (Supervision ) operasi, visualisasi
proses produksi dalam bentuk panel display
(man-machine interface-MMI),
menyimpan data proses dan membukukan operasi produksi.
6)
SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition)
Urutan perintah operasi, proteksi dan penyambungan.
7)
Field
Mengakuisisi data dan mentransmisikan data. Level Field
berinteraksi dengan sistem mekanis proses (primary
technology) secara tidak langsung.
Profesi bidang otomasi industri
merupakan profesi yang diperlukan oleh industri manufaktur. Industri ini dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu industri pembuat/vendor sistem otomasi dan industri pemakai sistem otomasi.
Sistem Otomasi Industri berdasarkan
konfigurasi sistem kontrol, fasilitas dan cakupan kerjanya dikelompokkan
menjadi :
1)
Direct Digital Control (DDC),
pada sistem ini, proses dikontrol langsung oleh kontroler elektronik/komputer.
Sistem ini banyak diterapkan pada pabrik pengolahan dengan mesin prose
sederhana (mesin pengemasan kosmetik, mesin pengolahan kayu, mesin pengemasan
makanan, mesin pengemasan obat dan sebagainya). Pada level otomasi industri
menempati Level-1 (Unit Control).
2) Distributed Control System (DCS), Sistem ini menerapkan kontrol terdistribusi, yaitu setiap
proses dikontrol oleh masing-masing local controller. Sedangan masing-masing
local controller tersebut dikendalikan oleh main controller atau supervisory
computer. Sistem ini telah memanfaatkan teknologi jaringan komputer lokal
(sering juga dilengkapi denganpanel MMI untuk memonitor proses) dan banyak
dipakai pada pabrik pengolahan dengan jumlah proses yang banyak dalam satu
jalur produksi (contoh: pabrik pengolahan bahan kimia, pabrik ban, pabrik baja,
pabrik kertas dan sebagainya).
3) Supervisory Control and Data
Acquisition (SCADA), Sistem ini dapat dikatakan sebagai
DCS yang dilengkapi dengan fasilitas :
a. Display visualisasi proses yang sedang berjalan,
b. Display alarm and kejadian untuk gangguan (alarm log, logbook),
c. Display trend data (numerik
dan grafik) dinamis dan hasil analisisnya,
d. Display handbook, datasheet,
inventory, expert system (documentation),
e. Komunikasi dan sinkronisasi data dengan kantor pusat.
2.3 PENERAPAN KOMPUTER DALAM BIDANG INDUSTRI
Komputer yang kita kenal saat ini adalah hasil
pengembangan teknologi elektronika dan informatika sehingga bentuk komputer
yang asalnya berukuran besar dan makan tempat, sekarang berbentuk kecil dengan
kemampuan besar.
Kemajuan industri
komponen elektronika IC (integrated
circuit) telah mendorong terciptanya berbagai perangkat chip IC yang
beragam dan mendukung berbagai keperluan pembuatan produk elektronik. Kemajuan
teknologi elektronika tidak terlepas dari adanya kemajuan dibidang pengetahuan
dan pengolahan bahan semikonduktor khususnya silicon. Manfaat komputer saat ini
cukup beragam mulai sebagai alat bantu menulis, menggambar, mengedit foto,
memutar video, memutar lagu sampai analisis data hasil penelitian maupun untuk
mengoperasikan program-program penyelesaian masalah ilmiah, industri dan
bisinis. Dunia anak telah lama mengenal alat permainan game yang dikendalikan oleh sistem komputer.
Selain industri modern saat ini juga memanfaatkan robot
yang secara otomatis melakukan kerja-kerja tertentu dalam sebuah industri yang
dikontrol oleh komputer yang tidak mungkin dikerjakan oleh manusia. Contohnya
tangan robot dikendalikan oleh komputer digunakan untuk memasang
komponen-komponen renik dan chip-chip (microprosesor)
pada motherboard komputer, memasang komponen-komponen pada perangkat elektronik
seperti televisi, radio/tape, vcd/dvd player, dan lain sebagainya. Bahkan untuk
merakit kendaraan, mobil, motor, atau alat-alat berat lain yang telah
dikendalikan oleh komputer.
Produksi
mobil termasuk cabang industri terpenting. Satu dari tujuh tenaga kerja bekerja
di industri mobil, sektor yang menyumbang 17 persen dari volume ekspor. Dengan
keenam produsen VW, Audi, BMW, Daimler, Porsche dan Opel (General Motors). Mobil-mobil di buat dari kerangka body, mesin,
peralatan elektronik di pabrik dengan bantuan robot yang dikendalikan oleh
komputer dengan leih akurat. Dengan bantuan komputer pabrik-pabrik otomotif
bisa memproduksi mobil dalam jumlah ratusan perbulan, yang tidak mungkin
dikerjakan secara manual dengan tenaga manusia.
Sementara
ini semua produsen mobil bekerja secara intensif untuk menghasilkan mesin yang
ramah lingkungan, seperti generasi baru mesin diesel, motor hibrida dan
elektrifikasi lebih jauh dari sistem penggerak. Digunaknya komputer dalam
bidang otomotif ini ialah mengendalikan mesin-mesin produksi dengan kecepatan
tinggi. Karena komputer memiliki kemampuan & ketelitian yang tinggi, serta
dapat digunakan secara otomatis.
Bidang
industri perfilman semua efek-efek di dunia akting, animasi, dan penyuntingan
adegan film semua direkam dengan perangkat elektronik yang dihubungkan dengan
komputer. Dalam pembuatan film, terdapat beberapa cara yang digunakan ialah :
a.
2 - Dimensi
Celluloid (Konvensional).
Teknik celluloid (kadang-kadang disebut menjadi cell) ini merupakan teknik
mendasar dalam pembuatan film animasi klasik. Setelah gambar mejadi sebuah
rangkaian gerakan maka gambar tersebut akan ditransfer keatas lembaran plastik
transparan yang tembus pandang dan diwarnai oleh Ink and Paint Departement. Setelah selesai film tersebut akan
direkam dengan kamera khusus, yaitu multiplane camera di dalam ruangan yang
serba hitam.
Objek utama yang mengeksploitir gerak dibuat terpisah
dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang (Background) dan latar depan (Frontground) dibuat hanya sekali saja.
Cara ini dapat menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.
Pra-produksi :
·
Skenario/Naskah cerita
·
Pembentukan karakter
·
Storyboard
·
Dubbing awal
·
Musik dan sound FX
Produksi :
·
Tata letak (Lay Out)
·
Geraka kunci (Key Motion)
·
Gambar yang menghubungkan antara gambar
inti ke gambar inti yang lain (In
Between)
·
Membersihkan gambar dengan menjiplak (Clean Up)
·
Gambar latar belakang (Background)
·
Ditransfer keatas plastik transparan (Celluloid)
·
Mewarnai dengan tinta dan cat (Coloring)
Pasca-produksi :
·
Composite
·
Gambar akan diambil dengan kamera, dengan
mengambil frame demi frame (Camera
Shooting)
·
Editing
·
Rendering
·
Pemindahan film kedalam roll film.
b.
3 - DIMENSI
Proses pembuatan
animasi 3 dimensi ini kebanyakan di gan komputer, sehingga proses pembuatannya
cepat dan tidak memerlukan waktu yang lama dan biaya yang mahal.
Proses animasi
ini sering di dominasi oleh negara amerika yang
banyak menghasilkan industri
animasi 3 dimensi yang berbeda dengan jepang yang lebih di dominasi dengan
animasi 2 dimensi. Proses yang di kerjakan dalam pembuatan animasi 3 dimensi
ini hampir sama dengan proses pembuatan animasi 2 dimensi.
Pra-produksi :
·
Ide Cerita
·
Skenario/Naskah Cerita
·
Concept
Art
·
Storyboard
·
Animatic
Storyboard
·
Casting
dan Recording
·
Musik dan sound FX
Produksi :
·
Modeling
2D ke 3D (mulai dari karakter, latar belakang, aksesoris dll)
·
Pemberian tekstur pada karakter, latar
belakang, aksesoris
·
Penganimasian (rigging, Skinning, dan animation
serta kamera)
·
Rendering
Pasca-produksi :
·
Composite
·
Editing
·
Rendering
·
Pemindahan film kedalam berbagai media
berupa VCD, DVD, VHS dan lainnya.
Bahwa untuk
menghasilkan suara yang bagus perlu pengaturan perekam dan modifikasi suara
dengan media komputer, serta mencetak lagu-lagunyapun di bantu dengan system
komputer. Untuk mencetak album kedalam VCD atau DVD perlu bantuan pogram
komputer untuk memproses pemburningan atau pembakaran CD sehingga bisa merekam
suara dengan kualitas sangat tinggi.
Penggunaan
komputer di bidang transportasi, misalnya komputer yang digunakan untuk
mengatur lampu lalu lintas. Di Negara maju lainnya banyak kereta yang sudah
dipasang alat navigasi modern untuk menggantikan masinis melalui penggunaan
satelit dan sistem komputer. Jalan raya juga dipasang dengan berbagai jenis
sensor yang akan memberikan pesan kepada komputer pusat untuk memudahkan
pengendalian jalan raya tertentu. Selain itu, dengan komputer semua jalur
penerbangan di Bandara bisa di program dengan komputer. Untuk menerbangkan
pesawat itu sendiri membutuhkan dan harus dilengkapi dengan komputer. Bahkan
diketinggian tertentu pesawat dapat di terbangkan dengan otomatis dengan pilot
otomatis yang sudah diprogram oleh komputer. Demikian juga penjualan tiket di
terminal , bandara, dan stasiun yang dapat dilayani dengan cepat menggunakan
komputer.
·
Dicontohkan aplikasi pada penggunaan Komputer
di Sistem Navigasi Pesawat Terbang :
Semua
pesawat terbang dilengkapi dengan sistem navigasi agar pesawat tidak tersesat
dalam melakukan penerbangan. Panel-panel instrument
navigation pada cockpit pesawat
memberikan berbagai informasi untuk sistem navigasi mulai dari informasi
tentang arah dan ketinggian pesawat. Pengecekan terhadap system navigation instrument harus seteliti dan seketat mungkin.
Sebagai
contoh kejadian yang menimpa pesawat Adam Air pada bulan Februari 2006 sewaktu
menjalani penerbangan dari bandara Soekarno Hatta menuju bandara Hasanudin di
Makasar. Ketidaktelitian pihak otoritas penerbangan yang mengijinkan pesawat
Adam Air terbang dengan sistem navigasi yang tidak berfungsi menyebabkan
Pesawat Adam Air berputar-putar di udara tanpa tahu arah selama tiga jam,
sebelum mendarat darurat di bandara El Tari Nusa Tenggara Timur. Kesalahan
akibat tidak berfungsinya system navigasi adalah kesalahan yang fatal dalam
dunia penerbangan. Sanksi yang diberikan adalah dicabutnya ijin operasi bagi
maskapai penerbangan yang melanggar.
1.
Fasilitas Navigasi di Bandara
Fasilitas Navigasi dan Pengamatan adalah salah satu
prasarana penunjang operasi bandara. Fasilitas ini dibagi menjadi dua kelompok
peralatan, yaitu:
a)
Pengamatan Penerbangan
Peralatan
pengamatan Penerbangan terdiri dari:
·
Primary
Surveillance Radar (PSR)
PSR
merupakan peralatan untuk mendeteksi dan mengetahui posisi dan data target yang
ada di sekelilingnya secara pasif, dimana pesawat tidak ikut aktif jika terkena
pancaran sinyal RF radar primer. Pancaran tersebut dipantulkan oleh badan
pesawat dan dapat diterima di system penerima radar.
·
Secondary
Surveillance Radar (SSR)
SSR
merupakan peralatan untuk mendeteksi dan mengetahui posisi dan data target yang
ada di sekelilingnya secara aktif, dimana pesawat ikut aktif jika menerima
pancaran sinyal RF radar sekunder. Pancaran radar ini berupa pulsa-pulsa mode,
pesawat yang dipasangi transponder, akan menerima pulsa-pulsa tersebut dan akan
menjawab berupa pulsa-pulsa code ke system penerima radar.
b)
Rambu Udara Radio
Peralatan Rambu Udara Radio, yaitu Peralatan navigasi
udara yang berfungsi memberikan signal informasi berupa Bearing (arah) dan
jarak pesawat terhadap Ground Station, yang terdiri dari peralatan.
·
Non
Directional Beacon (NDB)
Fasilitas navigasi penerbangan yang bekerja dengan
menggunakan frekuensi rendah (low frequency) dan dipasang pada suatu lokasi
tertentu di dalam atau di luar lingkungan Bandar udara sesuai fungsinya.
·
VHF
Omnidirectional Range (VOR)
Fasilitas navigasi penerbangan yang bekerja dengan
menggunakan frekuensi radio dan dipasang pada suatu lokasi tertentu di dalam
atau di luar lingkungan Bandar udara sesuai fungsinya.
·
Distance
Measuring Equipment (DME)
Alat Bantu navigasi penerbangan yang berfungsi untuk
memberikan panduan/informasi jarak bagi pesawat udara dengan stasiun DME yang
dituju (Stant range distance).
Penempatan DME pada umumnya berpasangan (collocated) dengan
VOR yang ditempatkan di dalam atau di luar lingkungan bandara tergantung
fungsinya
2.
Sistem Autopilot
Pilot ot
Pilot otomatis (autopilot)
adalah sistem mekanikal, elektrikal,
atau hidrolic yang memandu sebuah
kendaraan tanpa campur tangan dari manusia. Umumnya pilot otomatis dihubungkan
dengan pesawat, tetapi pilot otomatis juga digunakan di kapal dengan istilah
yang sama.
Sistem pilot otomatis pertama diciptakan oleh Sperry Corporation tahun 1912. Lawrence Sperry (anak dari penemu ternama Elmer Sperry)
mendemonstrasikannya dua tahun kemudian pada 1914 serta membuktikan
kredibilitas penemuannya itu dengan menerbangkan sebuah pesawat tanpa
dikemudikan olehnya.
Pilot otomatis menghubungkan indikator ketinggian
menggunakan giroskop dan magnetic compas ke rudder, elevator dan aileron. Sistem pilot otomatis tersebut
dapat menerbangkan pesawat secara lurus dan rata menurut arah kompas tanpa
campur tangan pilot, sehingga mencakup 80% dari keseluruhan beban kerja pilot
dalam penerbangan secara umum. Sistem pilot otomatis lurus-dan-rata ini masih
umum sekarang ini, lebih murah dan merupakan jenis pilot otomatis yang paling
dipercaya. Sistem tersebut juga memiliki tingkat kesalahan terkecil karena kontrolnya
yang tidak rumit.
Awak pesawat yang bekerja di dalam pesawat Boeing 777
hanya mengawasi dan mengecek sistem autopilot, karena semua peralatan
beroperasi secara otomatis.
3. Kontrol
Lalu Lintas Udara (Air Traffic Control)
Segala aktifitas pengaturan lalulintas udara
dikendalikan dari ruang ATC (Air Traffic
Controll).
Pada ruang Air Traffic Control bekerja para petugas
pengatur lalulintas udara (Air Traffic
Controll) yang bertugas memantau dan mengarahkan lalulintas pergerakan
semua pesawat yang terpantau di angkasa. Dalam menjalankan tugasnya, para
petugas pengatur lalulintas udara memantau pergerakan pesawat dari alat Air Traffic Control Display.
2.4 ISTILAH POKOK APLIKASI DALAM BIDANG INDUSTRI
Adapun istilah pokok aplikasi komputer dibidang
perindustrian :
Berfungsi sebagai
meja gambar elektronik untuk para
perancang dan juru gambar dengan penggunaan sistem komputer untuk
membantu dalam penciptaan, modifikasi, analisis, atau optimasi dari desain.
Sehingga dapat meningkatkan produktivitas desainer, meningkatkan kualitas
desain, meningkatkan komunikasi melalui dokumentasi, dan untuk membuat database
untuk manufaktur.
Aplikasi industri : Penerbangan , dan Mobil.
Software
: Adobe Photoshop, CorelDraw.
Ialah penggunaan komputer untuk membantu dalam
semua operasi dari pabrik, termasuk perencanaan, manajemen transportasi, dan
penyimpanan.
Tujuan utamanya
adalah untuk membuat proses produksi yang lebih cepat serta komponen dan
perkakas dengan dimensi yang lebih tepat dan konsistensi material, yang dalam
beberapa kasus, hanya menggunakan jumlah yang diperlukan bahan baku (sehingga
meminimalkan limbah), sekaligus mengurangi konsumsi energi.
Aplikasi industri : Robot.
Software : AutoCAD.
Ialah pendekatan
pembuatan menggunakan komputer untuk mengontrol seluruh proses produksi.
Integrasi ini memungkinkan proses individu untuk bertukar informasi dengan satu
sama lain dan melakukan tindakan. Melalui integrasi komputer, manufaktur dapat
lebih cepat dan mengurangi kesalahan, meskipun keuntungan utama adalah
kemampuan untuk menciptakan proses manufaktur otomatis.
Berperan dalam mengatur
aliran pekerjaan secara efisien, termasuk menghasilkan aliran produksi yang
optimal.
Numeric control
adalah suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa
numerik (data perintah dengan kode angka, huruf dan simbol). Dan numeric
control merupakan sistem otomatisasi mesin perkakas yang dioperasikan oleh
perintah yang diprogram secara abstrak dan disimpan dimedia penyimpanan.
Kelebihan Numeric Control ialah :
a.
Meningkatkan produktivitas
b.
Keakuratan lebih besar
c.
Mengurangi kebutuhan pemeriksaan
Kekurangan Numeric
Control ialah :
a.
Modal yang ditanamkan mengalami
peningkatan
b.
Usaha pemeliharaan lebih tinggi
c.
Dibutuhkan tenaga ahli untuk memprogram
Ialah statistik
dan disiplin teknik yang berhubungan dengan arsitektur, mekanisme dan algoritma
untuk menjaga output dari proses tertentu dalam kisaran yang diinginkan.
Pengendalian proses secara luas digunakan dalam industri dan memungkinkan
produksi massal dari proses yang terus menerus seperti penyulingan minyak,
pembuatan kertas, bahan kimia, pembangkit listrik dan industri lainnya. Kontrol
proses memungkinkan otomatisasi, dengan yang sedikit staf personil operasi
dapat mengoperasikan proses yang kompleks dari ruang kontrol pusat.
Jenis – jenis Process Control
a.
Diskrit
- Ditemukan di banyak, gerak manufaktur dan aplikasi kemasan. Perakitan robot,
seperti yang ditemukan dalam produksi otomotif, dapat dikarakteristikkan
sebagai pengendalian proses diskrit. Manufaktur yang paling diskrit melibatkan
produksi potongan diskrit produk, seperti stamping logam.
b.
Batch
- Beberapa aplikasi mengharuskan jumlah tertentu bahan baku dikombinasikan
dengan cara tertentu untuk jangka waktu tertentu untuk menghasilkan hasil
tengah atau akhir.
c.
Kontinyu
- Seringkali, sistem fisik direpresentasikan melalui variabel yang halus dan
tidak terputus pada waktunya. Kontrol suhu air di jaket pemanas, misalnya,
adalah contoh dari kontrol proses yang berkesinambungan.